SINGKAWANG KITA -Setelah menyambangi 8 daerah di Indonesia, Roadshow Movie Day dalam program Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2024 kini tiba di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Dalam gelaran yang diselenggarakan di XXI Singkawang Grand Mall, Jumat (26/7), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak sineas lokal untuk ikut menyuarakan pesan antikorupsi lewat cara-cara kreatif, seperti seni film.
Kepala Sekretariat Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Guntur Kusmeiyano saat sesi talkshow mengatakan lewat ACFFEST masyarakat dapat ikut berperan memberikan edukasi antikorupsi.
“Melalui ACFFEST, sudah satu dekade, KPK memberantas korupsi melalui seni khususnya lewat film. Karena media ini, KPK tidak harus menggunakan suatu upaya yang terkesan keras seperti penindakan. Sehingga melalui film, seluruh lapisan masyarakat dapat tergugah nilai antikorupsinya dan menghindari perilaku koruptif,” jelas Guntur.
Menurutnya, media film sangat efektif, sebagai sarana pendidikan, terutama untuk menyasar generasi muda. Melalui film bertemakan pendidikan antikorupsi, diharapkan dapat memberikan kesadaran tentang bahaya korupsi, sehingga mendorong generasi muda untuk tidak melakukan korupsi di masa yang akan datang.
Lanjut Guntur, gelaran ACFFEST merupakan momentum bagi para sineas di seluruh Indonesia untuk menunjukkan kreativitas dalam seni film dengan memadukan nilai antikorupsi, yang dikenal dengan “Jumat Bersepeda KK” (jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, adil, disiplin dan kerja keras).
Dalam agenda ini, turut hadir sebagai narasumber talkshow, sutradara dan penulis naskah film Filosofi Kopi, Surat dari Praha, Love for Sale, Nussa, Keluarga Cemara 2, yaitu Irfan Ramli. Menurutnya, melalui ACFFEST, nilai antikorupsi dapat diekspresikan melalui film sehingga dapat memberikan pembelajaran (moral value). Ia lantas berbagi tips kepada para sineas yang hadir.
“Ide film bisa didapatkan dari mana saja, bahkan sesuatu remeh yang ada di sekitar kita. Tipsnya adalah dekatkan ide yang kita miliki dengan tema yang diinginkan atau diharuskan dalam kompetisi filmnya. Jangan lihat yang jauh, namun cari dan jeli dengan yang ada di sekitar kita lalu asah sensitivitas kita sebagai filmmaker,” ucap Irfan, yang merupakan penerima penghargaan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2023 itu.
Di sisi lain, Pawadi Jihad, Sutradara Pemenang Kategori Film Pendek ACFFEST 2023 yang turut hadir sebagai narasumber talkshow juga turut mengajak sineas lokal Singkawang berpartisipasi dalam kompetisi ACFFEST ini. Besar harapannya, agar sineas-sineas lokal dapat unjuk gigi dan membuktikan kualitasnya dalam menghasilkan film yang berdampak.
“Saya senang dengan antusias teman-teman di Singkawang, spirit dan semangatnya sangat besar dalam membangun ekosistem yang baik di perfilman. Semoga memberikan dampak yang baik bagi Singkawang khususnya dengan bergabung dalam kompetisi ACFFEST 2024,” ujar Pawadi, sutradara film Pelat Merah.
Agenda Roadshow Movie Day ini juga menyajikan film-film bertemakan antikorupsi, seperti “Pelat Merah” dari Kalimantan Barat dan “Kronik Puriwicara” dari Yogyakarta. Kedua film pendek antikorupsi hasil produksi. Rangkaian Roadshow Movie Day ACFFEST 2024 juga dilanjutkan dengan agenda Community Gathering sebagai agenda mendulang semangat dan minat di kalangan pemuda, untuk turut serta dalam mendukung program edukasi antikorupsi.
*Potensi Sineas Singkawang Berkarya di ACFFEST 2024*
Penyelenggaraan ACFFEST, yang dikawal oleh Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK sudah memasuki tahun kesepuluh. Roadshow Movie Day 2024 menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang mengajak sineas lokal dari berbagai daerah Indonesia, untuk turut andil dalam upaya pendidikan antikorupsi lewat film.
Rangkaian Movie Day ACFFEST 2024 kini hadir di kota yang dikenal sebagai kota “toleran”, Singkawang.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Singkawang Sumastro menyambut baik kegiatan ini ini dan menyampaikan apresiasinya kepada KPK yang sudah memberikan perhatian kepada Kota Singkawang.
Sumastro juga menyampaikan harapannya kepada para sineas lokal di Kota Singkawang untuk berperan dalam upaya edukasi antikorupsi melalui film. “Dengan film, kita bisa langsung tersentuh, melalui karya seni ini kita dapat menyasar segmen muda hingga yang tua. Semoga film pendek ini menjadi suatu sindiran dan kritik atas sesuatu yang salah di sekitar kita. Semoga Singkawang dengan potensi besarnya, melalui sineas muda Singkawang dapat berkiprah dalam produksi film antikorupsi khususnya melalui ACFFEST 2024 yang diselenggarakan oleh KPK,” kata Sumastro.
Tahun ini, penyelenggaraan kompetisi ACFFEST terbagi dalam beberapa kategori, antara lain kompetisi Ide Cerita Film Antikorupsi, Vertical Movie. Kedua kategori tersebut resmi ditutup pada tanggal 7 Juli 2024, dengan total pendaftar sebanyak 594 peserta. Sementara itu, kategori yang masih dibuka dalam gelaran ACFFEST 2024, antara lain Kategori sinemAksi yang akan dibuka hingga 31 Juli 2024, serta kompetisi Film Pendek Fiksi dan Animasi hingga 2 Oktober 2024.
Rangkaian kegiatan ACFFEST 2024 akan ditutup dalam gelaran Ajang Apresiasi (Awarding Night) di sekitar bulan November. Melalui agenda tersebut, KPK akan memberikan penghargaan kepada peserta kompetisi ACFFEST dari masing-masing kategori.
Informasi seputar ACFFEST 2024 dapat diakses melalui media sosial Instagram: @acffest.kpk, Twitter/X: @acffest, dan website: https://acffest.com.